BAB I
Konsep Dasar
I. Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Kumpulan unsur-unsur yang saling berinteraksi satu dengan yang lain untuk menghasilkan tujuan.
8 Karakteristik Sistem
1. Komponen Sistem (Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi
yang berarti saling bekerja sama membentuk satu kesatuan).
2. Batas Sistem (Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya).
3. Lingkungan Luar Sistem (Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan
dan merugikan).
4. Penghubung Sistem (Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lain).
5. Masukan Sistem (Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi
yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat dioperasikan. Masukan sinyal adalah energi
yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolahan Sistem (Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan
merubah masukan menjadi keluaran.
8. Tujuan Sistem (Suatu sistem pasti mempunyai tujuan. kalau suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Klasifikasi Sistem
Sistem dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Sistem Abstrak X Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara
fisik. Contoh : Sistem Teologi yang menerangkan hubungan manusia dengan Tuhan.
sedangkan
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Contoh : Sistem Komputer,
Sistem Keuangan.
2. Sistem Alamiah X Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat oleh manusia.
Contoh : Sistem peredaran bumi.
sedangkan
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia Contoh : Sistem robotika.
3. Sistem Deterministik X Sistem Buatan Probabilistik
Sistem deterministik adalah sistem yang berinteraksi antara bagiannya yang dapat diprediksi
secara pasti. Contoh : Sistem komputer.
sedangkan
Sistem probabilistik adalah sistem yang tidak bisa diprediksikan secara pasti.
Contoh : Sistem manusia.
4. Sistem Tertutup X Sistem Terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar.
Contoh : Tabung reaksi.
sedangkan
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luar.
Contoh : Sistem organisasi.
II. Konsep Dasar Informasi
Definisi Informasi
Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.Mutu Informasi
Kualitas Informasi tergantung dari 3 (tiga) hal :
1. Informasi harus akurat ( informasi harus terbebas dari kesalahan-kesalahan, tidak biasa dan
tidak menyesatkan ).
2. Informasi harus tepat waktu ( informasi yang datang kepada penerimanya tidak boleh mengalami
keterlambatan ).
3. Informasi harus relevan ( informasi memiliki manfaat bagi penerimanya ).
NilI Informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal :
1. Manfaatdari informasi tersebut.
2. Biaya untuk mendapatkan informasi.
III. Konsep Dasar Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi
Suatu sistem di dalam satu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak
luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Peranan istem Informasi bagi Manajemen
1. Dapat mendukung dalam pengambilan keputusan.
2. Dapat mendukung kegiatan manajemen.
Kegiatan-kegiatan Manajemen
1. Perencanaan Strategis
a. Proses evaluasi lingkungan luar organisasi ( harus mampu bereaksi terhadap kesempatan-
kesempatan dari lingkungan luar dan tanggap terhadap tekanan-tekanan dari lingkungan luar ).
b. Penetapan tujuan ( tujuan adalah apa yang ingin dicapai oleh organisasi. Tujuan ditetapkan oleh
manajemen tingkat atas di dalam proses perencanaan strategis yang bersifat jangka panjang ).
c. Penentuan stategis ( menentukan tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh organisasi dengan
maksud untuk mencapai tuhuan-tujuannya ).
2. Pengendalian Manajemen
Yaitu proses untuk meyakinkan bahwa organisasi telah manjalankan strategi yang sudah ditetapkan dengan efektif dan efisien.
3. PengendalianOperasi
Yaitu proses untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.
BAB II
Tinjauan Umum Pengembangan Sistem
A. Perlunya Pengembangan Sistem
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem lama. Permasalahan
yang timbul dapat berupa :
- Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem tersebut tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang di harapkan.
- Pertumbuhan Organisasi yang menyebabkan harus disusnnya sistem yang baru.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (Opportunities)
3. Adanya intruksi-intruksi (Directives)
B. Prinsip Pengembangan Sistem
- Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
- Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
- Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
- Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem.
C. Siklus hidup pengembangan sistem
Tahapan kerja dari pengembangan sistem
bawahan bahwa perusahaan tersebut perlu dilakukan pengembangan sistem.
Di dalam perencanaan sistem perlu direncanakan terlebih dahulu mengenai :
- Berapa besar dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem.
- Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem.
- Sudah siapkah personil-personil yang terlibat dalam pengembangan sistem tsb.
Analisis Sistem : Mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan
yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang di harapkan sehingga dapt
diusulkan perbaikan-perbaikan.
Desain sistem secara umum : tujuan untuk memberikan gambaran secara umum
kepada user tentang sistem yang baru.
Desain sistem secara terinci : tujuan untuk memberikan gambaran secara terperinci
kepada user tentang sistem yang baru.
Seleksi sistem : menyeleksi penggunaan software maupun hardware didalam
penerapan sistem baru.
Implementasi sistem : menerapkan sistem informasi didalam satu organisasi
satu perusahaan.
Perawatan sistem : tujuannya adalah untuk menjaga agar sistem informasi dapat
di gunakan dalam oerganisasi tsb dalam janka waktu yang cukup lama.
D. Pendekatan Pengembangan sistem
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem yaitu :
1. Pendekatan klasik
Disebut juga dengan pendekatan tradisional atau pendekatan konvensional. Metodologi pendekatan klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System Life Cycle.
2. Pendekatan Terstruktur
Pendekatan ini dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembanagan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
3. Pendekatan dari bawah ke atas (Buttom-Up Approach)
Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut.
4. Pendekatan dari Atas ke Bawah (Top-down Approach)
Dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. selanjutnya dilakukan analisis kebutuhan informasi, kemudian proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol.
5. Pendekatan sepotong (piecemeal approach)
Pengembangan yang menekankan pada suatu kegiatan/alikasi tertentu tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tidak memperhatikan sasaran organisasi secara global (memperhatikan sasaran dari kegiatan atau alikasi itu saja).
6. Pendekatan sistem (system approach)
Memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan/aplikasinya dan menekankan sasaran organisasi secara global.
7. Pendekatan Sistem menyeluruh (total_system approach)
Pendekatan pengembangan sistem serentak secara menyeluruh, sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan (ciri klasik).
8. Pendekatan Moduler(modular approach)
Pendekatan dengan memecah sistem komplek menjadi modul yang sederhana, sehingga sistem lebih mudah dipahami dan dikembangkan, tepat waktu, mudah dipelihara(ciri terstruktur)
9. Lompatan jauh (great loop approach)
Pendekatan yang menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih, sehingga mengandung resiko tinggi, terlalu mahal, sulit dikembangkan karena terlalu komplek.
10. Pendekatan berkembang (evolutionary approach)
Pendekatan yang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja dan terus dikembangkan untuk perioade berikutnya mengikuti kebutuhan dan teknologi yang ada.
BAB III
Kebijakan dan Perencanaan Sistem
Proses perencanaan sistem dibagi dalam 3 proses utama yaitu :
1. Merencanakan Proses-proses Sistem, meliputi :
A. Mengkaji tujuan , perencanaan strategi dan taktik perusahaan.
Perencanaan sistem harus sejalan dengan tujuan perusahaan. ini berarti perencanaan sistem harus di arahkan untuk dapat merencanakan sistem informasi yang dapat mendukung kegiatan organisasi secara keseluruhan sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.
B. Mengidentifikasi proyek-proyek sistem
Menetukan proyek-proyek sistem informasi yang dibutuhkan dalam suatu organisasi
Contoh : Dalam perusahaan bisnis proyek-proyek sistem informasi dapat berupa sistem informasi untuk :
- Pengendalian penjualan dan pemasaran
- Pengendalian distribusi
- Pengendalian Produksi
- Pengendalian Keuangan
- Pengendalian persediaan
C. Menetapkan Sasaran Proyek-Proyek Sistem
Sasaran ini merupakan apa yang ingin dicapai oleh masing-masing proyek sistem
contoh : Sistem Informasi Penjualan memiliki sasaran :
- memberikan pelayan order kepada pelanggan dengan lebih baik
- meningkatkan volume penjualan
- menyediakan laporan penjualan yang tepat waktu kepada manajer marketing
D. Menetapkan kendala proyek-proyek sistem
ada 3 faktor kendala :
- Masalah Dana
- Masalah Waktu
- Mengenai batasan peraturan yang berlaku pada perusahaan tersebut
E. Menentukan prioritas proyek-proyek sistem
yaitu menentukan proyek-proyek sistem mana yang perlu dikembangkan terlebih dahulu, tentunya proyek-proyek sistem yang sangat diperlukan dan mendesak harus di prioritaskan.
F. Membuat Laporan Perencanaan sistem
Isi dari laporan perencanaan sistem tersebut adalah :
- Latar Belakang organisasi
- Proyek sistem informasi yang direncanakan
- Sasaran pengembangan sistem informasi
- Kendala didalam perkembangan sistem informasi
- Menentukan prioritas-prioritas proyek sistem informasi
G. Meminta persetujuan manajemen
2. Mempersiapkan Proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan meliputi :
- Menunjuk Team Analis
- Mengumumkan proyek pengembangan sistem
3. Mendefinisikan proyek-proyek dikembangkan, meliputi :
A. Melakukan studi kelayakan
Studi kelayakan : suatu studi yang akan dikembangakan untuk menetukan apakah pengembangan proyek sistem layak diteruskan atau tidak.
B. Menilai kelayakan proyek sistem
a. Kelayakan Teknik : - ketersediaan teknologi yang digunakan
- ketersediaan Staf ahli didalam mengoperasikan teknologi yang di gunakan
b. Kelayakan Operasi : - kemampuan personil dalam menginformasikan sistem informasi yang dibuat
- kemampuan dari sistem informasi untuk menghasilkan informasi
c. Kelayakan Jadwal : Apakah sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan
d. Kelayakan Ekonomi : - Besarnya Dana yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem
- Manfaat yang diperoleh oleh sistem informasi dibandingkan dengan biaya pengembangannya.
e. Kelayakan Hukum : Apakah sistem yang akan dikembangkan tidak menyimpang dari hukum yang berlaku.
C. Membuat Usulan Proyek Sistem
D. Meminta persetujuan manajemen
BAB IV
Analisis istem
Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu system informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikn dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatankesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
ANALISA SISTEM MENURUT PARA AHLI
ANALISA SISTEM MENURUT PARA AHLI
- Menurut Mc Leod :Analisa Sistem Adalah Suatu studi dari sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaiki kekurangan dari sistem yang telah ada.
- Menurut Pressman : Analisa Sistem Adalah Kegiatan menemukan atau mengidentifikasikan masalah, mengevaluasi, membuat model serta membuat spesifikasi sistem.
- Menurut Yourdan : Analisa Sistem Adalah Suatu kegiatan mentransformasikan dua masukan utama, yaitu kebijaksanaan pemakai dan anggaran proyek kedalam spesifikasi yang terstruktur. Kegiatan tersebut melibatkan alat dan model diagram aliran data, diagram antar entitas dan komunikasi data.
- Analisa Sistem Secara Umum :adalah Memandang, Pengamatan dan menyimpulkan konsep sistem berdasarkan Sistem Informasi secara fisik dan konseptual.
LANGKAH-LANGKAH ANALISA SISTEM
Langkah-langkah dalam tahap analisa sistem hampir sama dengan yang akan langkah-langkahyang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang-lingkup tugasnya. Di analisa sistem, ruang lingkup tugasnya adalah lebih terinci. Di analisa sistem ini, penelitian yang dilakukan oleh analis sistem adalah penelitian terinci, sedang di perencanaan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan
Di dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem, sebagai berikut:
Langkah-langkah dalam tahap analisa sistem hampir sama dengan yang akan langkah-langkahyang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang-lingkup tugasnya. Di analisa sistem, ruang lingkup tugasnya adalah lebih terinci. Di analisa sistem ini, penelitian yang dilakukan oleh analis sistem adalah penelitian terinci, sedang di perencanaan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan
Di dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem, sebagai berikut:
- Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah
- Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
- Analyze, menganalisis sistem
- Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
1. Mengidentifikasi Masalah
Ada tiga langkah yang harus dilakukan di dalam tahapan ini yaitu :
a. Mengidentifikasi Penyebab Masalah
Pada tahap ini kita harus dapat mengetahui apa yang menyebabkan masalah terjadi. Misal
terjadi penurunan omset penjualan karena banyak konsumen yang komplain terhadap divisi
penjualan tersebut.
terjadi penurunan omset penjualan karena banyak konsumen yang komplain terhadap divisi
penjualan tersebut.
b. Mengidentifikasi Titik Keputusan
Setelah penyebab terjadinya masalah dapat ditentukan, selanjutnya juga harus ditentukan
titik keputusan penyebab masalah terjadi. Contoh : penyebab masalah konsumen komplain
karena pelayanan yang kurang baik terhadap konsumen. Titik keputusan yang mengakibatkan
terjadinya masalah ini adalah penanganan order langganan di bagian order penjualan yang kurang
baik kepada pelanggan.
titik keputusan penyebab masalah terjadi. Contoh : penyebab masalah konsumen komplain
karena pelayanan yang kurang baik terhadap konsumen. Titik keputusan yang mengakibatkan
terjadinya masalah ini adalah penanganan order langganan di bagian order penjualan yang kurang
baik kepada pelanggan.
c. Mengidentifikasi Personil - Personil Kunci
Setelah titik - titik keputusan penyebab masalah dapat diidentifikasi beserta lokasi
terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personil - personil kunci
baik yang langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya masalah tersebut.
terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personil - personil kunci
baik yang langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya masalah tersebut.
2. Memahami Kerja dari Sistem yang Ada
Dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi.
Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara
melakukan penelitian:
Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara
melakukan penelitian:
a. Menentukan jenis penelitian
b. Merencanakan jadwal penelitian
c. Membuat penugasan penelitian
d. Membuat agenda wawancara
e. Mengumpulkan hasil penelitian
3. Menganalisis Hasil Penelitian
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah
dilakukan. Kita dapat menganalisis:
dilakukan. Kita dapat menganalisis:
a. Kelemahan dari sistem lama tersebut
b. Kebutuhan informasi bagi pemakai sistem dan pihak manajemen
4. Membuat Laporan Hasil Analisis
Isinya adalah :
a. Alasan melakukan analisis sistem
b. Menguraikan permasalahan - permasalahan yang terjadi pada sistem lama
c. Mengidentifikasi penyebab masalah
d. Mengidentifikasi titik keputusan
e. Menguraikan penelitian yang dilakukan
f. Menguraikan hasil analisis
g. Kesimpulan analisis
MEMBUAT LAPORAN HASIL ANALISISLaporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah (Steering Committee) yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.
Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah :
- Analisis telah selesai dilakukan
- Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
- Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen
- Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap disain sistem atau menghentikan proyek bila dipandang tidak layak lagi)
- Semua hasil yang didapat dari penelitian perlu dilampirkan pada laporan hasil analisis ini, sehingga manajemen dan user dapat memeriksa kembali kebenaran data yang telah diperoleh.
BAB V
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. TEKNIK WAWANCARA
Wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data / fakta yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee).
A. Mempersiapkan Wawancara
1. Aturlah pertemuan dengan orang yang akan diwawancarai terlebih dahulu.
2. Utarakanlah maksud dari wawancara.
3. Aturlah waktu wawancara yang paling tepat supaya tidak mengganggu kerja dari wawancara orang yang diwawancarai.
4. Buatlah jadwal wawancara terlebih dahulu, bila wawancara akan dilakukan beberapa kali atau oleh pewawancara yang berbeda dan orang yang diwawancarai juga berbeda.
5. Buatlah suatu panduan wawancara (interview guide) supaya wawancara berjalan dengan lancar. Interview Guide adalah daftar pengecekan (checklist) dari pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh pewawancara serta penjadwalan waktunya.
B. Melakukan Wawancara
1. Mengenalkan diri terlebih dahulu, siapa sebenarnya anda.
2. Menjelaskan apa tujuan dari wawancara ini dan hubungannya dengan proyek sistem informasi yang sedang dikembangkan.
3. Menjelaskan peranan-peranan yang akan diberikan oleh orang yang diwawancarai dari hasil wawancara ini.
4. Jagalah suasana wawancara tetap santai, tetapi terarah dan menyenangkan.
5. Mintalah pendapat-pendapat atau ide-ide tambahan yang mungkin belum diungkapkan.
6. Pada akhir wawancara, bacakanlah rangkuman-rangkuman dari hasil wawancara dan mintalah kepada yang diwawancarai untuk membetulkan bila ada hal-hal yang tidak sesuai.
7. Ucapkanlah terima kasih bila wawancara telah selesai serta mintalah kesediaan kembali untuk dihubungi atau untuk diadakan wawancara lagi bilamana perlu.
2. TEKNIK OBSERVASI
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan.
C. Petunjuk melakukan Observasi
Untuk melakukan observasi, hal-hal berikut ini harus dilakukan :
a. Rencanakanlah terlebih dahulu observasi yang akan dilakukan, meliputi :
ü Apa yang akan diobservasi.
ü Dimana letak lokasi observasi.
ü Kapan observasi akan dilakukan.
ü Siapa yang melaksanakan observasi ini.
ü Siapa yang akan diobservasi.
ü Bagaimana melaksanakan observasi ini.
b. Minta ijin terlebih dahulu dari manajer atau pegawai-pegawai yang terlibat.
c. Bertindaklah dengan rendah hati (low profile).
d. Lengkapilah dengan catatan selama observasi berlangsung.
e. Kaji-ulanglah hasil observasi dengan individu-individu yang terlibat.
3. TEKNIK DAFTAR PERTANYAAN
Suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari responden-responden yang dipilih. Daftar pertanyaan ini kemudian akan dikirimkan kepada responden yang akan mengisinya sesuai dengan pendapat mereka. Penggunaan daftar pertanyaan ini mendapat banyak kritikan karena diragukan hasilnya. Akan tetapi untuk mengumpulkan data dari jumlah sumber yang banyak, cara ini lebih efisien dibandingkan teknik pengumpulan data yang lain.
D. Tipe dari daftar pertanyaan
Ada 2 macam format dari daftar pertanyaan, yaitu format bebas (free format) dan format pasti (fixed format). Dalam suatu daftar pertanyaan dapat hanya berbentuk format bebas saja atau format pasti saja atau berisi gabungan dari keduanya.
1. Daftar Pertanyaan Format Bebas (berisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi oleh responden ditempat yang sudah disediakan).
2. Format Pasti (berisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya sudah pasti dengan memilih jawaban yang tersedia. Hasil dari daftar pertanyaan tipe ini mempunyai beberapa bentuk pertanyaan.
a. Check-off question.
b. Yes/No question.
c. Opinion/Choice question.
E. Petunjuk membuat daftar pertanyaan
1. Rencanakanlah terlebih dahulu fakta-fakta atau opini-opini apa saja yang ingin dikumpulkan.
2. Berdasarkan fakta-fakta atau opini-opini tersebut, tentukanlah tipe dari daftar pertanyaan yang paling tepat untuk masing-masing fakta atau opini tersebut.
3. Tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.
4. Uji daftar pertanyaan ini kepada responden yang kecil terlebih dahulu.
5. Perbanyaklah dan distribusikanlah daftar pertanyaan yang sudah dianggap baik ini.
BAB VI
DESAIN SISTEM
1.
Arti Desain Sistem
a.
Tahap
setelah analisis sistem dari siklus pengembangan sistem.
b.
Menggambarkan
bagaimana suatu sistem dibentuk.
c.
Mengkonfigurasi
dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.
2.
Tujuan Desain Sistem
a.
Untuk
memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
b. Untuk
memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram
komputer.
3.
Tekanan-tekanan Desain
Tekanan-tekanan desain adalah
tekanan-tekanan yang harus dipertimbangkan dalam mendesain suatu sistem
informasi supaya dapat mengena sasarannya. Perancang sistem informasi harus
memperhatikan sejumlah Tekanan-Tekanan Desain yang mempengaruhi kerjanya, yaitu
:
1.
Kualitas
dan kegunaan informasi.
2.
Kebutuhan-kebutuhan
sistem.
3.
Kebutuhan-kebutuhan
pengolahan data.
4.
Faktor-faktor
organisasi.
5.
Kebutuhan-kebutuhan
biaya efektivitas.
6.
Faktor-faktor
manusia.
7.
Kebutuhan-kebutuhan
kelayakan.
a)
Kualitas dan kegunaan informasi
Sistem informasi harus dapat
menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu tepat waktunya (timely), tepat
nilainya (accurate), dan relevan (relevance).
b)
Kebutuhan-kebutuhan sistem
1. Keandalan (menunjukkan seberapa besar
sistem dapat diandalkan untuk melakukan suatu proses yang dapat dipercaya dan
dibutuhkan).
2. Ketersediaan (berarti bahwa sistem
mudah diakses oleh user).
3. Keluwesan (menunjukkan bahwa sistem
mudah beradaptasi dengan memuaskan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan user yang
berubah).
4.
Kemudahan
dipelihara (setelah sistem diterapkan, maka sistem harus dipelihara misalnya
hal-hal yg tidak berfungsi harus dikoreksi, permintaan-permintaan khusus harus
dipenuhi dan peningkatan-peningkatan sistem secara umum harus dilakukan.
c)
Kebutuhan-kebutuhan pengolahan data
1. Volume (Menunjukkan volume data yang
terlibat dalam pengolahan data. Volume menunjukkan jumlah dari data yang harus
diproses dalam satu periode waktu tertentu).
2. Hambatan waktu pengolahan (Menunjukkan
jumlah dari waktu yang dapat diterima saat data siap diproses sampai informasi
dihasilkan).
3. Permintaan perhitungan (Merupakan
model-model matematik yang harus diterapkan sehingga informasi dapat dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan oleh user).
d)
Faktor-faktor organisasi
1. Sifat organisasi (untuk
mengidentifikasi dan memahami kebutuhan informasi bagi suatu organisasi yang
tertentu, pertama kali yang perlu dipahami adalah sifat organisasi).
2. Tipe Organisasi (dapat dikategorikan
sebagai berikut ;
a. Organisasi Fungsional, yaitu setiap
manajer bertanggung jawab untuk area fungsi tertentu, misal produksi, marketing
dll.
b. Organisasi Divisional, yaitu
tiap-tiap manajer divisi bertanggung jawab terhadap semua fungsi dalam
divisinya.
c. Organisasi Matrik, yaitu beberapa
manajer mempunyai tanggung jawab bersama terhadap suatu fungsi dalam suatu
proyek.
Untuk masing-masing tipe organisasi ini, satu dengan yang
lainnya kebutuhan informasinya juga berbeda.
3. Ukuran Organisasi (semakin besar
ukuran organisasi, semakin banyak informasi yang dibutuhkan).
4. Struktur Organisasi (merupakan faktor
yang mempengaruhi kebutuhan informasi, Contoh >> tanggung jawab terhadap
manajemen persediaan dapat berada pada tanggung jawab departemen produksi di
suatu organisasi atau dapat berada pada tanggung jawab departemen pembelian pada
organisasi yang lain. Pada departemen produksi biasanya membutuhkan informasi
mengenai ketersediaan persediaan, perputaran persediaan dan kualitasnya. Sedangkan
pada departemen pembelian lebih membutuhkan inf. Mengenai harga dan pemasok.
5. Gaya Manajeman ( terdapat 2 gaya
manajemen, yaitu ;
a. Gaya manajemen yang otokratik lebih
senang dengan informasi yang terpusat (centralized).
b. Gaya manajemen yang demokratik lebih
senang dengan sistem informasi yang tersebar (decentralized).
e)
Kebutuhan-kebutuhan biaya efektivitas
Desain sistem informasi perlu
dipertimbangkan antara biaya untuk memperolehnya dengan manfaat informasi yang
dihasilkan.
f)
Faktor-faktor manusia
Analis sistem harus mencoba untuk
dapat mendesain sistem yang dapat diterima oleh semua pemakainya, tidak hanya
satu atau dua orang pemakai saja. Sistem informasi yang didesain dengan
memperhatikan faktor-faktor manusianya akan didapat sistem informasi dengan
user interface yang baik dan dapat meningkatkan produktifitas pemakainya.
g)
Kebutuhan-kebutuhan kelayakan
Lima macam kelayakan harus
diperhitungkan dalam desain sistem informasi. Lima macam kelayakan ini adalah
kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan jadwal, kelayakan operasi, dan
kelayakan hukum. Walupun kelayakan-kelayakan ini telah dinilai pada tahap
perencanaan sistem, tetapi dalam tahap desain sistem juga harus dipertimbangkan
kembali, karena kemungkinan apa yang direncanakan di tahap perencanaan sistem
mungkin di tahap desain sistem mengalami perubahan-perubahan.
BAB VII
DESAIN SISTEM SECARA UMUM
Tujuan dari desain system secara umum
adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang system yang
baru.
Pada tahap desain secara umum,
komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan
kepada user. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model, output,
input, database, teknologi, & control.
A.
DESAIN MODEL SECARA UMUM
Sistem analis dapat mendesain model
dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk Physical System & Logical
Model. Bentuk Physical System dapat digambarkan dengan system flowchart. Dan Logical
Model dapat digambarkan dengan Data Flow Diagram (DFD).
Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram digunakan untuk
menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan
dikembangkan secara logika.
1.
Simbol yang digunakan dalam Data Flow
Diagram :
External Entity (Kesatuan Luar).
Kesatuan luar merupakan kesatuan (Entity) di lingkungan luar
sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang berada di
lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
Kesatuan luar dapat berupa :
a. Suatu kantor, departemen, atau divisi
dalam perusahaan.
b. Orang atau sekelompok orang di
organisasi tersebut.
c. Suatu organisasi atau orang yang
berada di luar organisasi seperti misalnya langganan, pemasok.
d. Penerima akhir dari suatu laporan
yang dihasilkan oleh sistem.
Simbol : kesatuan luar dapat digambarkan dengan suatu
notasi kotak.
Data Flow (Arus
Data).
Arus data mengalir diantara proses, simpanan data dan
kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa
masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai
berikut :
a. Formulir atau dokumen yang digunakan
di perusahaan.
b. Laporan tercetak yang dihasilkan oleh
sistem.
c. Masukan untuk computer.
d. Data yang dibaca atau direkamkan ke
suatu file.
e. Suatu isian yang dicatat pada buku
agenda.
Simbol : Arus data dapat digambarkan dengan suatu panah.
Process
(Proses).
Sutu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan
oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam
proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.
Simbol : Lingkaran
Data Store
(Simpanan Data).
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat
berupa :
a. Suatu file atau database di sistem komputer.
b. Suatu arisp atau catatan manual.
c. Suatu tabel acuan manual.
d. Suatu agenda atau buku.
2.
Bentuk data flow diagram
Terdapat 2
bentuk Data Flow Diagram yaitu Physical Data Flow Diagram (Diag. rus Dt Fisik)
dan Logical Data Flow Diagram (Diag. rus Dt Logika). Data Flow Diagram Fisik
lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem lama) dan
lebih menekankan pada bagaimana proses
dari sistem yang diterapkan. Sedangkan diagram arus dt logika digunakan untuk
menggambarkan sistem yang akan diusulkan dan lebih menekankan proses-proses apa yang terdapat di
sistem.
3.
Pedoman menggambarkan data flow
diagram
1.
Identifikasikan
terlebih dahulu semua kesatuan luar yang terlibat di sistem.
2.
Identifikasikan
semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.
3.
Gambarkanlah
terlebih dahulu suatu diagram konteks. Dari diagram konteks ini akan digambar
dengan lebih terinci lagi yang disebut dengan level 0. Tiap-tiap proses di
level 0 akan digambar secara lebih terinci lagi disebut dengan level 1. Tiap-tiap
proses di level 1 akan digambar secara lebih terinci lagi disebut dengan level
2 dst sampai tiap-tiap proses tidak dapat digambar lebih terinci lagi.
4.
Gambarlah
bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di sistem terlebih dahulu. Bagan berjenjang
digunakan untuk mempersiapkan penggambaran DAD ke level-level lebih bawah lagi.
5.
Gambarlah
sketsa DAD untuk diagram level 0 berdasarkan proses di bagan berjenjang.
6.
Gambarlah
DAD untuk level-level berikutnya yaitu level 1 dan seterusnya untuk tiap-tiap
proses yang dipecah-pecah sesuai dengan bagan berjenjangnya.
B.
DESAIN INPUT SECARA UMUM
Langkah-langkah desain input secara
umum adalah :
1. Menentukan kebutuhan input dari
sistem informasi.
2. Menentukan parameter dari desain
input tersebut.
Contoh : Data Induk
Pegawai
Nomor
Induk Pegawai :
Nama
Pegawai :
Alamat :
Tempat
Lahir :
Tanggal
Lahir :
Pendidikan :
C.
DESAIN OUTPUT SECARA UMUM
Langkah-langkah
desain output secara umum adalah :
1.
Menentukan
kebutuhan output dari sistem informasi.
2. Menentukan parameter dari desain
output tersebut.
Contoh : Daftar Pegawai
NIP
|
NAMA
|
ALAMAT
|
TEMPAT
LAHIR
|
TGL LAHIR
|
PENDIDIKAN
|
|
|
|
|
|
|
D.
DESAIN DATABASE SECARA UMUM
Database
dibentuk dari kumpulan file. Sedangkan file dibentuk dari kumpulan Record. Dan record
dibentuk dari kumpulan field. Sedangkan field merupakan kumpulan dari item
data. Item data dapat berupa huruf, angka atau simbol-simbol khusus.
Langkah-langkah
desain database secara umum :
1.
Menentukan
kebutuhan file pada sistem informasi.
2. Menentukan parameter dari desain
database tersebut : Type File, Media File, Organisasi File & Key field dari
file tersebut.
E.
DESAIN TEKNOLOGI SECARA UMUM
Untuk
tahap desain teknologi secara umum, langkah pertama perlu dilakukan oleh analis
adalah mengidentifikasi jenis dari teknologi yang dibutuhkan, baik yang
berkaitan dengan penggunakan hardware (perangkat keras), software (perangkat
lunak) dan brainware yaitu personil yang terlibat dengan sistem informasi. Kemudian
langkah kedua adalah menentukan jumlah yang dibutuhkan dalam penggunaan
hardware maupun software untuk sistem informasi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar